Téâtre-Français / Teather Comedie Francaise adalah tidak benar satu berasal dari teater negara di Prancis dan dianggap sebagai teater tertua yang tetap aktif di dunia. Jika mendengar nama Perancis tentu saja membuat kita teringat akan permainan judi yang sekarang sudah sangat populer berkat agen sbobet Asia. Teater ini satu-satunya teater negara yang mempunyai grup aktor sendiri. Venue utamanya adalah Salle Richelieu. Teater ini adalah bagian berasal dari kompleks Palais-Royal dan berada di 2 rue de Richelieu.
Teater ini termasuk sudah dikenal sebagai Théâtre de la République dan La maison de Molière (bahasa Indonesia: Rumah Molière). Nama teater ini diambil berasal dari nama grup dramawan yang paling terkenal yang berasosiasi dengan Comédie-Française, Molière. Ia dianggap sebagai pelindung kalangan aktor Prancis. Ia meninggal tujuh tahun sebelum saat “La maison de Molière” diubah menjadi “Comédie-Française” dan teater itu terus lebih terkenal dikenal dengan nama sebelumnya, bahkan setelah berubah nama secara resmi.
Sejarah Teather Comedie Francaise
Tidak hanya sejarah dari teather TIM Jakarta saja kali ini kita akan membahas sejarah dari teather yang satu ini. Teather Comedie Francaise didirikan berdasarkan keputusan Louis XIV pada tanggal 8 Agustus 1680 untuk memadukan dua grup peran Paris pada waktu itu, yakni Teater Guénégaud dan Hôtel de Bourgogne. Saat kematian Molière pada tahun 1673, grup di Guénégaud sudah dibentuk dengan memadukan Théâtre du Marais dan Troupe de Molière. Dengan demikian, bisa dikatakan bahwa Comédie-Française mempunyai kebiasaan tidak terputus dengan Molière dan mempunyai teater koneksi selama lebih berasal dari satu abad sebelum saat kematian sang dramawan besar.
Pada tahun 1680, ditampilkan repertoar yang terdiri atas koleksi karya teatrikal Molière dan Jean Racine, dengan dengan sebagian karya Pierre Corneille, Paul Scarron, dan Jean Rotrou. Dua tahun setelah penggabungan perusahaan-perusahaan drama, mereka terima hibah kerajaan £12.000 per tahun dan tujuh tahun lantas mereka mengambil alih sebutan “para pemain Comédie Française” sebagai nama mereka.
Penaikan Harga Tiket Musikal
Pada abad ke-18, Comédie-Française sering dinikmati oleh para bangsawan Prancis, sebab tarif melihat di teater judi blackjack online itu mahal. Pada tampilan drama anti-monarki Charles IX karya Marie-Joseph Chénier tahun 1789, diskusi politik yang keras terlihat di pada para pemain dan pada pada akhirnya mereka terpisah menjadi dua bagian, yakni grup Republik, di bawah pimpinan pelakon muda Talma, membentuk sebuah teater baru dengan nama “Théâtre de la République,” di situs yang waktu ini adalah bangunan di Rue de Richelieu, namun grup Royalis mengambil alih nama “Théâtre de la Nation”.
Pada tanggal 3 September 1793, waktu Revolusi Prancis, Théâtre de la Nation ditutup berdasarkan perintah Komite Keselamatan Publik atas dugaan menghasut publik melalui drama Pamela dan para pemerannya dipenjara kendati mereka dibebaskan secara bertahap nantinya. Pada tanggal 31 Mei 1799, pemerintah baru terhubung ulang salle Richelieu dan sangat mungkin para aktor untuk menyusun ulang kelompoknya. Comédie-Française saat ini mempunyai repertoar berasal dari 3.000 karya dan tersedia tiga teater di Paris (salle Richelieu, di samping Palais Royal; théâtre du Vieux Colombier; Studio-Théâtre).