Sejarah Teater TIM Jakarta

Sejarah Teater TIM Jakarta

TIM sejak berdiri th. 1968 lalu sampai sekarang udah menjadi ruang ekspresi penggiat seni yang menyampaikan karya-karya inovatif. Pertunjukkan eksperimen, suatu dunia atau karya seni yang sarat bersama dengan dunia ide dalam teater paling populer saat ini. Membuka pintu seluas-luasnya bagi ruang berpikir dan berkreasi menuju seni yang bermutu. Untuk beberapa satu selagi lamanya keinginan keluar suatu karya didalam dunia penciptaan, menjadi kenyataan. Pentas TIM menjadi marak bersama dengan karya-karya eksperimen yang sarat ide.

Teater TIM ( Taman Ismail Marzuki ) Jakarta

Sejarah Teater TIM Jakarta

Ini ditandai oleh sejumlah kreator seni yang sempat membuka peta baru di atas pentas. Di antaranya Rendra, pimpinan Bengkel Teater Yogya dari kampung Ketanggungan Wetan Yogyakarta. Awalnya karya Rendra, berwujud drama “Be Bop” atau drama mini kata “SSSTTT” ditayangkan dilayar kaca TVRI. Menyusul pentas drama klasik Yunani “Oedipus Rex”, “Menunggu Godot”, “Hamlet” dan karya pentas mini kata lainnya.

Koregrafer kondang, Sardono W. Kusumo, melalui pentas tari “Samgita Pancasona” menyuguhkan rancangan gerakĀ Slot yang punyai skala tidak terbatas. Balerina terkemuka, Farida Oetojo mewarnai TIM denga karya baletnya yang berani. Slamet Abdul Syukur, yang lama bermukim di Prancis menggedor publik bersama dengan konser piano “Sumbat” yang memicu penonton terpana. Sutradara teater Arifin C. Noer, Teguh Karya, Suyatna Anirun (Bandung), menakjubkan publik. Koreografer senior, Bagong Kusudiardjo, Huriah Adam, pelukis Affandi, Trisno Soemardjo, Hendra Gunawan, Agus Djaya, Oesman Effendi, S. Sudjojono, Rusli, Rustamadji, Mustika isikan TIM bersama dengan karya-karya mereka yang indah dan artistik.

Fasilitas

  • Graha Bhakti Budaya: adalah Gedung Pertunjukan yang besar, mempunyai kapasitas 800 kursi, 600 kursi berada di bawah dan 200 kursi di balkon. Pentas GBB berukuran 15m x 10m x 6m. Gedung ini bisa dipergunakan untuk gedung pertunjukan konser musik, teater bagus tradisional maupun modern, tari, film, dan dilengkapi bersama dengan tata sinar, sound pelaksanaan akustik, serta pendingin ruangan.
  • Galeri Cipta II dan Galeri Cipta III: adalah ruang pameran yang lebih besar dari Galeri Cipta III (GC III). Kedua ruang berikutnya bisa dipergunakan untuk pameran seni lukis, seni patung, pembicaraan dan seminar, dan pemutaran film pendek. Gedung ini bisa memuat kaprah-kaprah 80 lukisan dan 20 patung serta dilengkapi bersama dengan pendingin ruangan, tata sinar khusus, tata bunyi serta panel yang bisa dipindah-pindahkan.
  • Teater Kecil/Teater Sanggar: adalah gedung pertunjukan yang dipersiapkan untuk 200 orang yang juga terdapat sarana bermain judi dengan aplikasi daftar sbobet disana. Gedung ini mempunyai banyak faedah layaknya seni pertunjukan teater, musik, pembacaan puisi, seminar,dll. Teater Kecil mempunyai ukuran pentas 10m x 5m x 6m. Gedung ini terhitung dilengkapi pelaksanaan akustik, tata sinar dan pendingin ruangan.
  • Teater Halaman (Sanggar Pertunjukan ): Dipersiapkan untuk pertunjukan seni eksperimen bagi penggiat seni muda teater dan puisi, mempunyai kapasitas penonton yang fleksibel di situs judi slot online gampang menang.